Kiat Bermujahadah Melawan Hawa Nafsu: Kajian Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc

Melawan hawa nafsu adalah perkara yang sangat penting. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي

“Sesungguhnya jiwa (manusia) itu menyuruh pada keburukan kecuali jiwa yang dirahmati Tuhanku.” (QS. Yusuf: 53)

Semua manusia memiliki hawa nafsu yang Allah tabiatkan kepada manusia. Terkadang seseorang tergelincir karena hawa nafsunya. Contoh: seseorang mengumpulkan harta tanpa memandang halal atau haramnya. Syubhat atau tidaknya.

Secara umum, manusia cenderung mengikuti hawa nafsunya pada tiga hal: harta, tahta dan wanita. Hawa nafsu adalah ujian yang Allah berikan kepada manusia.

Bagaimana caranya agar hawa nafsu tidak menguasai kita, agar kita bisa mengontrolnya dan hawa nafsu tersebut tidak menyeret kita dalam langkah-langkah setan.

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

“Dan orang-orang yang bermujahadah (bersungguh-sungguh) untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. al-‘Ankabut [29]: 69)

Maka, sebesar kesungguhan seseorang melawan hawa nafsu, maka sebesar itulah petunjuk dari Allah untuknya.

Hawa nafsu adalah salah satu faktor seseorang bermaksiat kepada Allah selain faktor lain, misalnya setan yang mengganggu seseorang.

Terkadang, orang yang berusaha bermujahadah, jalannya terseok-seok. Misal seseorang yang sulit untuk bangun di waktu subuh. Dia berusaha bisa bangun sebelum sholat subuh, namun banyak hambatannya. Karena dia terbiasa tidur malam misalnya, dan sulit untuk tidur di awal malam.

Maka dia mengusahakan dirinya agar bisa tidur di awal malam. Dia bermujahadah, melawan hawa nafsunya untuk begadang di malam hari, berusaha bersungguh-sungguh untuk taat kepada Allah. Dia melawan kemalasannya untuk bisa bangun di waktu subuh. Karena banyaknya keutamaan waktu subuh, diantaranya:

  1. Dua rakaat sebelum subuh lebih baik dari dunia dan seisinya.
  2. Sepertiga malam yang terakhir Allah turun ke langit dunia.
  3. Waktu menjelang subuh (waktu sahur) adalah waktu yang paling utama.
  4. Waktu pagi adalah waktu yang diberkahi bagi umat Rasulullah.

إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar Ra’d: 11) 1

Yaitu bahwa Allah tidak akan merubah nikmat yang ada pada suatu kaum, kecuali mereka sendiri yang merubah nikmat tersebut menjadi azab. Kebalikannya, sesungguhnya Allah tidak akan merubah siksa suatu kaum, hingga mereka mengubah siksa tersebut menjadi nikmat.

Seseorang yang ingin melawan hawa nafsunya, meninggalkan kebiasaan buruknya dalam bermaksiat kepada Allah harus mengingat prinsip ini:

  1. Jangan bermain taruhan kepada diri kita. Jika kita mengetahui bahwa hal-hal tersebut berbahaya menyeret kita kepada kemaksiatan kepada Allah, haruslah kita tinggalkan.
  2. Sifat seorang beriman yaitu tidak boleh masuk ke dalam lubang yang sama dua kali. Cari jalan lain, sarana lain agar kita tidak menjalani hal yang sama yang dapat menyeret kepada kemaksiatan.

Kiat-kiat Bermujahadah Melawan Hawa Nafsu

1. Memilih Kawan yang Baik

Karena kawan akan menarik kawannya. Bahkan, satu contoh yang sederhana, apa yang kita dengar maka itulah yang akan kita keluarkan dari mulut kita. Ketika seseorang mendengarkan earphone nyanyian-nyanyian selama berjam-jam, berhari-hari, maka nyanyian itulah yang akan kita ulang-ulang, bahkan saat kita tidak sadar.

Ketika seseorang mendengar murottal al-Qur’an selama berhari-hari, maka yang keluar, yang terngiang-ngiang di telinganya adalah bacaan al-Qur’an, senandungnya adalah al-Qur’an.

Maka apalagi seorang teman, pengaruhnya lebih besar lagi.

Oleh karena itu, pilihlah teman yang baik bukan hanya sekedar teman. Yaitu teman yang membenarkan (apa yang salah) pada diri kita. Bukan selalu menganggap kita benar.

2. Memilih Lingkungan yang Baik

Pepatah mengatakan, “Mencari tetangga dahulu, sebelum membangun rumah.”

Perhatikan perkataan istri fir’aun.

رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ

“Ya Rabbku, bangunkanlah untukku di sisi-Mu sebuah rumah dalam Syurga.” (QS. at-Tahrim [66]: 11)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang untuk tinggal di tengah-tengah orang musyrik. Tujuannya untuk menjaga dirinya agar dapat beribadah kepada Allah dalam suasana yang kondusif. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَنَا بَرِيْءٌ مِنْ مُسْلِمٍ سَاكِنِ الْمُشْرِكِيْنَ

Aku berlepas diri dari seorang muslim yang menempati tempat tinggal kaum musyrikin.2

3. Berdoa kepada Allah

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda pada Mu’adz, “Demi Allah, aku sungguh mencintaimu. Aku wasiatkan padamu, janganlah engkau lupa untuk mengucapkan pada akhir shalat (sebelum salam):

اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

ALLAHUMMA A’INNI ‘ALA DZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNI ‘IBADATIK [Ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir/mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu].” (HR. Abu Daud dan Ahmad, shahih) 3

Doa ini sangat dianjurkan untuk dibaca sebelum salam ketika shalat.

4. Bersandar Diri kepada Allah Setelah Melakukan Usaha

Karena hanya Allah yang dapat menolong kita dalam melawan hawa nafsu.

  1. http://wawasankeislaman.blogspot.co.id/2013/10/tafsir-qs-ar-rad-11.html
  2. https://konsultasisyariah.com/3115-muslim-tinggal-negeri-kafir.html
  3. https://rumaysho.com/627-dzikir-dan-syukur-yang-sebenarnya.html

About author View all posts Author website

Abu Ammar

Ayah dari tiga orang anak, Muhammad Ammar, Muhammad Amru (AmmarAmru.com) dan Khaulah Hanin. Semoga Allah jadikan ketiganya menjadi anak yang shalih dan shalihah. Belajar ilmu syar'i kepada asatidz di wilayah Indramayu, dan kuliah online di Islamic Online University.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *